
# RENUNGAN 11 MARET
11 MARET
“Kontemplasi Kelahiran. Di sini, keberangkatan dari Nazaret Ratu kita, yang sedang mengandung hampir sembilan bulan, naik seekor keledai ini hendaknya direnungkan dengan khidmat-bersama Josef serta seorang abdi perempuan yang menuntun seekor lembu. Mengamat-amati dan menimbang-nimbang apa yang mereka lakukan: perjalanan dan susah payah mereka, supaya Tuhan dilahirkan dalam puncak kemiskinan. Dan sesudah menderita sedemikian banyak, mengalami lapar, haus, panas dan dingin, kelaliman dan penghinaan, Dia akhirnya wafat di salib; dan semua itu untuk diriku.” (111, 116)
Bayi Yesus dua ribu tahun lalu hadir dalam silang selisih politik dan kebudayaan. Rezim politik pada masa itu tidak menghendaki kelahiran-Nya, sebagaimana dikisahkan Penginjil Matius (2:3). Meski kelahiran-Nya sungguh berisiko tinggi, Dia tetap hadir ke dunia (Mt 2:16). Dunia dengan karut marutnya memang bukan untuk ditinggalkan. Tuhan Yesus merealisasikan misi penyelamatan manusia dengan satu jalan, yaitu jalan menjadi manusia dan turun ke dunia. Sabda menjadi Daging agar misi Sang Mesias terlaksana.
Kutipan Matius yang sangat politis di atas harus dilengkapi dengan versi Lukas. Natal juga merupakan pengalaman mistik untuk orang-orang berjiwa sederhana (Lk 2:8-20). Tiga gembala di padang rumput yang hidup jauh dari berbagai kepentingan mendapatkan jalannya sendiri yang bersahaja untuk menemukan bayi Yesus.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Bagikan :