# RENUNGAN 29 MEI

29 MEI 

“Kontemplasi untuk Mendapatkan Cinta. Mohon apa yang kukehendaki. Di sini mohon pengertian yang mendalam atas begitu banyak kebaikan yang kuterima, supaya oleh kesadaran penuh syukur atas hal itu, aku dapat mencintai dan mengabdi yang Mahaagung dalam segalanya. "Ambillah, Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, pada-Mu Tuhan kukembalikan. Berilah aku cinta dan rahmat-Mu, cukup itu bagiku." (233, 234c)

Inkulturasi dalam Gereja, salah satunya, bisa dipahami sebagai upaya menghadirkan yang lokal dan tradisional di tengah-tengah kebudayaan global dan pop. Tidak ada pemisahan tajam antara yang lokal dan global. Sebagaimana tidak ada juga batas tegas antara yang tradisional dan yang moderen serta kebudayaan pop. Tantangannya adalah, bagaimana menghadirkan yang lokal secara kokoh dalam ruang dan waktu yang terus bergerak. Jangan sampai, ia menjadi sebuah proses tempelan belaka.

Upaya inkulturasi dalam Gereja seharusnya merupakan eksperimen solid dan berimbang. Inkulturasi selalu dimaksudkan agar manusia moderen lebih mampu memahami dan menghayati kebudayaan yang sedang bergerak tanpa kehilangan identitas. Ia adalah proses membangun dengan menyusun batu bata kemoderenan di atas pondasi tradisi.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni

Greg Soetomo, SJ
 
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
 
Cetakan pertama, April 2021
Share :