# RENUNGAN 31 MEI

31 MEI 

“Pedoman kesepahaman dengan gereja. Pedoman-pedoman berikut hendaknya ditaati, supaya dapat mempunyai sikap benar yang harus kita pegang dalam Gereja Pejuang.” (352)

Gereja, sebagaimana banyak realitas hidup manusia, pada umumnya berkembang lewat porsi kecil, menjadi ‘ragi dan garam’. Gereja menjadi unik dan kreatif ketika menanggapi manis pahitnya konteks lokal, jerih payah dan letihnya masyarakat konkret. Percuma saja ‘pusat’ membuat rencana kerja untuk seluruh daerah di ‘pinggiran’. Selain tak mungkin, segala bentuk sentralisasi tidak akan memberikan manfaat, dan berakhir sia-sia. Sebaliknya, yang lokal harus diperjelas, diperkuat, dan dipertajam.

Setiap Gereja ‘kecil’ diharapkan tampil unik dan menarik untuk lingkungannya, termasuk lingkungan masyarakat non-Katolik. Terkadang variasi Gereja satu dengan lainnya, hanya berkisar keunikan yang bisa diungkapkan secara simbolis, antara Batik Solo, Batik Banyumas dan Batik Pekalongan. Sama-sama Batik tetapi membawa corak berbeda dan tersendiri. Tetapi, tidak jarang, sebuah komunitas Gereja kecil tampil sangat berbeda dan sebegitu kreatif. Ia menjadi ‘ragi dan garam’ yang ‘menghasut’ dan ‘menularkan’ virus kebaikan bagi komunitas sekitar, melampaui komunitas Gerejawi.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni

Greg Soetomo, SJ
 
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
 
Cetakan pertama, April 2021
Share :