RENUNGAN # 12 OKTOBER

12 OKTOBER 

“Pengenaan Pancaindera.. … Dengan telinga, mendengarkan apa yang mereka katakan. Dan dengan refleksi atas diri sendiri mengambil buah daripadanya. Dengan pencium dan pencecap, membau dan mencecap kelembutan dan kemanisan Allah yang tak terhingga; Dengan peraba, menyentuh: misalnya memeluk dan mencium tempat-tempat di mana pribadi-pribadi itu berdiri dan duduk, dengan selalu mencoba engambil buah daripadanya.” (121-125)

Sebagian umat, mungkin lebih mudah mengingat dan memperbincangkan film The Passion of the Christ yang dibuat oleh Mel Gibson, The Last Temptation of Christ oleh Martin Scorsese atau The Ten Commandments oleh Cecil B de Mille, daripada traktat-traktat berat Yesus dari Nazareth oleh Paus Benediktus XVI, atau Jesus the Libe- rator karya Jon Sobrino. Para sutradara film yang disebut pertama adalah awam dan sekular, sedangkan nama-nama penulis buku ‘suci’ adalah kaum religius di Gereja Katolik. Tetapi umat Katolik sangat mungkin lebih kenal yang pertama dari yang kedua.

Film tak pernah netral di jaman ini. Apalagi bila ia diproduksi oleh Hollywood atau Bollywood yang memiliki kepentingan bisnis. Medium is the message. Dengan demikian film yang kita tonton, menyampaikan pesan – tidak hanya sekadar hiburan – bisnis – komersial, kebudayaan, sosial dan posisi ideologi. Maka pesan iman dan agama Katolik (Kristen) dalam film, karena menyimpan sekian kepentingan, menjadi sangat kompleks.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

Share :