
RENUNGAN # 14 NOVEMBER
14 NOVEMBER
“Kerendahan hati II. … tak menghendaki penghormatan melebihi penghinaan ataupun mengharap-harapkan hidup panjang melebihi hidup pendek, asalkan semua itu sama artinya bagi pengabdian kepada Allah Tuhan kita dan keselamatan jiwaku sendiri; sekalipun aku akan diberi segala barang ciptaan atau ada bahaya aku akan kehilangan nyawa, tak akan terjadi aku sampai mempertimbangkan mau melakukan satu dosa ringan saja. “ (166b)
Antonius Padua (1195–1231) adalah orang saleh, yang masa depan hidupnya, sebagaimana banyak dialami orang biasa, banyak ditentukan oleh ‘kecelakaan’. Kecelakaan di sini adalah, rentetan peristiwa yang hadir tanpa disangka-sangka, bukan kejadian yang direncanakan manusia itu sendiri. Padua diminta pembesarnya menjadi dosen teologi dan pengkotbah bagi umat. Ia pun taat meski sungguh tidak sesuai dengan mimpi dan harapannya. Ia taat kepada kehendak Tuhan melalui pembesarnya. Tetapi, justru di sana kesuciannya menjadi nyata. Meninggalkan impiannya untuk hidup berdoa dan bertapa sendiri, ia malah hadir ke tengah dunia ramai.
Padua menjadi Fransiskan yang efektif, seorang pengkotbah yang sangat ulung, komunikasinya diceritakan sangat atraktif, dilengkapi pengetahuan iman yang mendalam. Dengan demikian, ia mampu membawa banyak orang mendekat kepada Tuhan. Dalam dunia yang tidak dicita-citakan, kesuciaan Padua memancar dan mukjizat demi mukjizat lahir dari dalam dan melalui dirinya.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Share :