RENUNGAN # 18 NOVEMBER

18 NOVEMBER

“Pedoman Pembedaan Roh-Roh II. Hendaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh seluruh jalan pikiran. Bila awal, tengah dan akhir seluruhnya baik, mengarah kepada yang serba baik, maka itu pertanda bahwa berasal dari malaikat baik. Tetapi, bila jalan pikiran yang disodorkan berakhir pada sesuatu yang buruk, atau menyeleweng, atau kurang baik dibandingkan dengan niat jiwa sebelumnya, atau membuat jiwa lemah, resah dan bingung, menyingkirkan damai dan tenang serta tenteram yang sebelumnya dimiliki, maka itu pertanda jelas bahwa asalnya dari roh jahat, musuh kemajuan dan keselamatan kekal kita.” (333)

Bagaimana bisa diterangkan bahwa orang Jawa Katolik tidak akan kehilangan kepribadiannya sebagai orang Jawa hanya karena dia menjadi Katolik? Jawaban teologi teroretis atas pertanyaan itu tidak terlalu sulit. Yang menantang adalah ketika prinsip ajaran iman ini diterapkan ke dalam kasus yang konkret. Pertanyaan sesungguhnya adalah bagaimana iman Katolik menanggapi fenomena kultural keyakinan Jawa seperti kebatinan, slametan, surau, ruwatan?

Pertanyaan di atas menjadi provokasi bagi Gereja untuk menjelaskannya dengan landasan teologi kultural secara rapih dan sehat. Ini baru gejala kultural di Jawa. Daerah-daerah lain – Sunda, Bali, Dayak, Batak, Papua – menunggu jawaban yang sama. Setiap jawaban yang hanya hitam atau putih – boleh atau dilarang, baik atau buruk – secara simplistik justru akan membawa pada kehidupan iman yang tidak sehat.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

Share :