• +6281328401166
  • retretpantisemedi@gmail.com

TESTIMONIAL

  • Fransiskus Anthony Winata

    | winata.fa2000@gmail.com

    Ignatian Leadership ~ Sebelum saya mengikuti pelatihan ini dan belajar tentang Ignatian Leadership saya adalah seorang yang sangat malu dan takut di judge pada saat bertemu dengan orang-orang baru dan sering sekali merasa ragu ragu pada saat mau menjalankan sesuatu. Setelah saya belajar mengenai Ignatian Leadership dan 10 butir kepemimpinan, saya mendapatkan beberapa butir yang sangat membantu saya dalam melawan kekurangan dan keraguan di hidup saya seperti butir kepemimpinan yang ke-5 “total, tidak setengah-setengah.” yang membuat saya mau untuk melakukan segala sesuatu dengan penuh totalitas dan tidak perlu ragu-ragu karena bila saya melakukan segala sesuatu dengan penuh totalitas, maka itu akan menghasilkan sesuatu yang baik dan lebih dasyat dari pada saat saya melakukannya dengan penuh keraguan. Selain itu, ada juga butir kepemimpinan ke-9 yang membantu saya menghadapi rasa malu dan takut saya bila bertemu dengan orang baru yaitu “mau karena sukar, justru karena sukar” dari itu saya belajar bahwa dengan melakukan sesuatu karena saya sukar membuat diri saya menjadi lebih berkembang. Selain itu, di dalam pelatihan ini saya juga mendapatkan asas dasar dimana ini berguna untuk mengetahui apa yang belum baik di dalam diriku dan mengetahui apa yang baik dari dalam diriku yang masih harus aku kembangakan lagi. Saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini karena bisa mengembangkan diri saya sendiri agar bisa menjadi lebih baik.


  • Gabriella Yoan Rosaria

    | gabyoan29@gmail.com

    Pengolahan sejarah hidup ~ awalnya selalu mikir suatu masalah dimasa lalu ya cukup dilupain aja dan gimana caranya buat melangkah maju dengan gak inget-inget lagi masa lalu. Tapi, setelah berproses dalam program ini efeknya sangat besar bagi diriku karena ternyata tanpa sadar luka dari pengalaman masa lalu ku sangat berdampak bagi kepribadianku dimasa saat ini dan masa depan. Berproses dan berdamai dengan masa laluku, aku juga diajak menemukan cinta Tuhan Yesus sendiri melalui pengalaman luka yang boleh aku dapatkan di masa lalu ku. Selain itu di dalam kehidupan nyata pengolahan ini membawa efek yang lebih baik pada relasiku dengan keluarga dan orang disekitarku, sehingga aku semakin percaya apapun yang pengalaman baik dan buruk yang pernah aku rasakan pasti bukan sebuah kebetulan tetapi memang Tuhan Yesus sendiri yang sudah merencanakannya untuk aku.


  • Fransisca Vena Apriliana

    | venaaprilia21@gmail.com

    Ignatian Leadership - Pertama kali aku mengikuti Ignasian Leadership, yang sangat menarik perhatian yaitu mengenai "10 Butir Kepemimpinan". Kesan pertama aku melihat 10 butir tersebut, yaitu kagum dan merasa bahwa 10 butir tersebut sangat tepat dan jika diterapkan dalam hidup sehari-hari akan sangat luar biasa manfaatnya. Hampir keseluruhan butir menarik dan menyentuh untukku. Tetapi khususnya pada butir ke 1 "Energi mengikuti imaginasi" dan butir ke 9 "Mau walaupun sukar, justru karena sukar", menjadi hal yang selalu ku ingat dan menguatkanku. Sebelum mengikuti Ignasian Leadership, aku termasuk orang yang peragu dalam bertindak, ataupun membuat keputusan. Seringkali aku merasa "ga bisa" "terlalu susah", ataupun "gak yakin dengan diriku". Tetapi setelah mengenal 10 butir ini, dan khususnya butir ke 1 dan ke 9, menjadi penguat ketika aku merasa di fase sulit atau ragu. Jika aku merasa menghadapi sesuatu yang susah, atau tidak yakin dengan diri sendiri. Aku akan teringat bahwa justru karena kesulitan tersebut, aku harus bisa lebih termotivasi lagi, dan tidak menyerah begitu saja. Dan imaginasi ku membayangkan bahwa "Aku bisa, aku bisa, dan aku pasti bisa", ini sangat efektif untuk menguatkan ketika aku merasa ragu, ataupun takut. Banyak pembelajaran lain yang juga didapatkan dari Ignatian Leadership khususnya untuk semakin mengolah diri menjadi lebih baik lagi. Keren banget pokoknya Ignatian Leadership! :)


  • Alberta Praswin

    | suryaputri95@gmail.com

    Self Healing, Mengolah Pengalaman Luka (Sejarah Hidup) ~ Sebelum mengikuti retret ini hidupku rasanya lempeng saja tapi kok kurang bersemangat ya? Bisa-bisa menjalani hidup, tapi ya datar. Hehehe... Lalu saat mengikuti retret ini banyak denial (penolakan) yg ternyata selama ini ku alami dan ku lakukan. Mengetahui bakat pribadiku yg hobi memendam rasa justru membuatku mendem (mabok) karena luka. Di retret ini mau tidak mau aku disadarkan lagi dengan luka2 pribadi yg lampau dan belajar menerimanya sebagai bagian dari diriku. Rasanya saat berproses luar biasa gak enaknya. Setelah retret ini aku menjadi menemukan lagi gairah hidup. Menjadi punya lagi mimpi2 kecil, lebih excited saat bangun pagi, dan bisa melihat sesuatu bagian sederhana itu merupakan sapaan semangat-Nya bagiku hari ini.


  • Fransisca Kiki Fajarwati

    | fransiscakikifajarwati@gmail.com

    LR. 19~ Dahulu aku orang yang menentang Yesus karena bagiku Dia tidak adil dan Tuhan yang sulit dijangkau. Namun dengan program ini tak terkira aku dapat bertemu secara personal denganNya dan membuatku sadar bahwa Dia begitu dekat denganku dan setia menemani hari-hariku sehingga membuatku percaya akan keberadaaNya yang setia mencintaiku.


  • Fernando Riski

    | riskiapm2018@gmail.com

    Self Healing, Mengolahan Luka-Cinta~ Sebelum aku bergabung dalam pelatihan ini, aku adalah orang yang insecure dalam melakukan sesuatu dan tidak percaya diri, contohnya ketika aku melakukan sesuatu atau berada dalam lingkungan banyak orang aku sering tidak percaya diri dan memiliki prasangka tidak baik terhadap diriku tidak baik dari penampilanku sehingga tidak percaya diri, sehingga sering kali aku melakukan hal yang bukan diriku sendiri hanya karena mendapat pujian sesuai keinginan orang yang bukan keinginanku, padahal aku memiliki potensi banya yang bisa mengembangkan diri aku, sehingga rasa tidak percaya diri aku bertingkah seperti orang bermuka dua (bertopeng).Terkadang ketika aku melakukan sesuatu diluar harapanku (tidak berhasil) untuk mendapat pujian orang lain, aku sering kecewa dan bahkan menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak ada dan tidak pernah melihat aku, sampai aku sama sekali tidak pernah bergumul lagi kepada Tuhan dan menjauh darinya akibat rasa kecewa. Tetapi setelah aku bergabung di pelatihan ini, banyak hal yang positive yang telah aku peroleh, mulai dari memahami diri sendiri dan mengetahui apa luka batin dan cinta selama ini yang tidak aku sadari. Dari berbagai pengolahan batin melalui baroh, jurnaling aku mulai memahami bahwa inilah aku, inilah diriku yang harus aku syukuri yang memiliki berbagai kelebihan, seperti main gitar, melukis dan sebagainya yang orang lain belum tentu dapat. Serta berbagai cinta dari banyak orang yang tidak aku sadari hanya karna tidak paham bahwa aku orang yang paling beruntung. Itulah yang sekarang mengubah hidup aku sampai sekarang aku menerima diriku apa adanya dan menyadari cinta Allah yang selalu mengalir dalam hidup aku melalui karya-karya yang aku ciptakan. Dan menyadari bahwa tuhan tidak pernah meninggalkan aku dalam kondisi apapun, sampai Sekarang aku merasa semakin dekat kepada Tuhan, bahkan Terkadang aku sering berbincang kepada tuhan dari hal kecil dan bertingkah seperti orang gila yang suka berbicara sendiri. Itulah perubahan besar dalam hidup aku. Dengan penyembuhan luka aku masih berjuang dalam penyembuhan tetapi aku sudah menemukan lukaku.


  • Veronica Tjhintia

    | tjhintia@gmail.com

    Selama ikut pelatihan online kemarin, banyak hal yang bisa saya dapatkan dari latihan doa dasar, pembedaan roh, eneagram, asas dan dasar, panggilan raja dan sebagainya. Durasi nya memang bisa dikatakan lama tapi dari waktu yang lama itu tidak sia-sia, saya bisa dapet banyak materi juga pendampingan yang intensif, bukan hanya kelompok saja tapi juga personal. Waktu pertama kali mendapat materi asas dan dasar, saya bingung sekali tidak terarah dan kepikiran apa yang sebenarnya jadi asas dan dasar faktual saya. Namun, selama pengolahan kurang lebih satu minggu itu, saya mempunyai gambaran sedikit. Seiring berjalannya waktu dan adanya pembimbingan juga dari pendamping saat itu, saya semakin terarah dan terbuka bahwa asas dan dasar saya itu dulu terbentuk karena sejarah hidup ku yang amburadul, tetapi setelah mendapatkan pembimbingan itu saya menjadi tersadarkan dan dapat mengambil makna dari masa lalu, nah kemudian hal itu lah yang memotivasi saya akan asas dan dasar faktual untuk membantu sesama dengan membuat sebuah komunitas nantinya. Walaupun materi dan pengolahan asas dan dasar saat itu hanya satu minggu sesuai rundown, tetapi saya masih bisa mengolah dan mendapatkan bimbingan setelah nya :) . Pendampingan yang diberikan selama mengolah asas dan dasar sangat bisa saya rasakan karena saya tidak dibiarkan sendiri mengolahnya dan ditinggalkan karena belum menemukan asas dan dasar, melainkan dibimbing sampai tercerahkan.


  • Emilia Fransiska Meilina

    | meilina.emilia@gmail.com

    Panggilan Raja ~ Pada mulanya saat memasuki materi ini, saya berfikir bahwa materi ini akan sangat serius, membahas hal yang luar biasa dan jauh dr gapaian saya. Namun setelah belajar menelaah saya salah, materi ini justru mengajarkan hal paling sederhana yang wajib dilakukan sebagai pengikut kristus namun betul adanya sulit dilaksanakan jika kesadaran masih rendah. Mempelajari panggilan raja membicarakan ttg diri ini sebagai pengikut kristis yang seharusnya mempersembahkan diri seutuhnya untuk ikut berjuang juga melawan hawa nafsu, cinta kedagingan dan duniawi dalam dirinya. Singkatnya, materi ini mengingatkan bahwa kita harus lebih berani menaklukkan diri atas hal kurang baik, karena tidak lain dan tidak bukan “musuh” utamanya ada di dalam diri sendiri. Panggilan Raja juga memberitahu bahwa dalam hidup selalu diliputi pilihan antara Panji Kristus atau Panji Setan. Pilihan yang sulit adalah pilihan kepada jalan kebenaran yang kekal. Butir Kepemimpinan yang menyentuh adalah Mau walaupun sukar, justru karna sukar. Pilihan untuk bertekun pada panji kristus tentu suatu yang tidak mudah, namun sangat pantas diperjuangkan. Melalui materi ini saya juga bisa belajar dari sesama kawan dan sharing dari Romo bentuk bentuk implementasi dalam kehidupan tentang Panji Kristus. Senang rasanya bisa belajar dan mengetahui banyak hal baik dan benar. Harapannya semoga perlahan namun pasti, kelak arahnya menuju kepada yang baik. Terima kasih Tuhan, Aku terberkati.


  • Skolastika Gratia Plena Astantin

    | skolastikagpa@gmail.com

    LADODA ~ Dalam program Ladoda ini, aku di berikan suatu bacaan dari salah satu sumber dan dari Kitab Suci. Awalnya aku hanya menjalankan apa yang ditugaskan saja. Aku membaca bacaan2 lalu aku melakukan laloda satu jam. Aku pun awalnya mengira bahwa ini hanya sebatas materi2 saja. Namun lama kelamaan aku merasa bacaan2 itu menjadi berhubungan dengan kehidupanku di dunia nyata, khususnya di rumah. Entah kenapa pengolahan melalui ladoda ini bisa berkaitan dengan hidupku dan membantuku juga dalam mengolah perasaan/emosiku. Aku benar2 merasakan jatuh bangunnya dalam pengolahan ini. Walaupun program ini dilakukan secara online. Ketika aku merasakan jatuhnya dan sakitnya karena merasa diri tidak berguna, kemudian aku merasa keesokan harinya Tuhan pelan2 mengangkatku dan menghiburku melalui sesamaku. Setelah melakukan ladoda ini perasaanku menjadi lebih, tenang, damai, nyaman dan optimis. Entah kenapa, aku seperti merasa bahwa Tuhan benar2 memberikan program pelatihan berupa teori (materi2) sekaligus praktiknya (pengalamanku). Hal ini membuatku merasa dicintai oleh Tuhan. Aku menjadi tergerak untuk semakin mencintai diriku dan sesama dengan cara mengendalikan sifat perasaku.


  • Magdalena Palang Lewoleba

    | magdalena.leny2@gmail.com

    Materi sejarah hidup dan Asas & Dasar ~ Sangat bersyukur bisa mengenal dan ikut mengolah di kedua materi ini. Aku sempat berada pada masa begitu mempertanyakan kenapa sih hidup ini begitu banyak lika-liku nya dan apa sih tujuan hidupku sebenarnya, Tapi setelah aku ikut program ini, aku menjadi sadar bahwa sebenarnya hidupku bisa jadi jauh lebih bermakna dan berguna jika aku sendiri mau mengolahnya, dengan setiap pengalaman suka dan duka yang ada, bisa belajar mengubah dari luka menjadi cinta. Selama mengikuti program ini, aku belajar untuk menerima dan memahami setiap luka yang ada dalam hidupku, belajar juga untuk tetap mencintai diri sendiri agar mampu untuk berbagi cinta juga kepada orang lain. Satu hal yang paling berkesan selama aku mengikuti program ini adalah Tuhan begitu mencintaiku dan punya rencana yang begitu indah bagi hidupku.


  • Katharina Anggun D. N

    | katharinaanggun.kaden@gmail.com

    Pengolahan sejarah hidup - Sebelum ini saya merasa hidup saya sangat menoton.. Sejak kecil selalu berusaha menjadi yang terbaik, menghindari kesalahan, dan juga ambisius.. Dan berujung pada rutinitas tanpa tahu apa yang dicari. Saya juga merasa tinggal di keluarga yang baik baik saja, merasa dilindungi, dan penuh cinta. Tetapi setelah pengolahan saya sadar ternyata cinta yang berlebih juga membuat saya selalu "haus" akan kemasan hal hal sederhana yang diberikan oleh kedua orangtua saya. Keajaiban terjadi, sekarang saya lebih bisa merasakan cinta itu dengan sudut pandang yang berbeda. Mantapp Jiwa :)


  • Rafael Dimas Bramantyo

    | rafaeldimas1203@gmail.com

    Pengolahan Sejarah Hidup ~ Dahulu, saya menjadi seorang pribadi yang berusaha mencari pemahaman akan diri saya dalam hidup sehari-hari. Berbagai penolakan baik secara halus atau kasar hampir sering saya alami. Dari pengalaman tersebut saya berusaha untuk mencari suatu bentuk perhatian dari orang lain. Diriku awalnya juga pemalu dan kurang dapat bersosialisasi dengan baik. Seiring dengan berjalannya waktu dan peneguhan yang saya dapatkan dari pelatihan ini membuat saya dapat semakin memahami arahan hidup yang lebih faktual ke depannya, yaitu sebagai pribadi yang "menggaram" untuk memberikan rasa pada kehidupan yang saya jalani saat ini. Saya lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan memaknai semuanya sebagai bentuk panggilan.


Testimonial Form

  • Choose Photo

Color Switcher

Available Colors