RENUNGAN # 29 NOVEMBER

29 NOVEMBER

“Pedoman Kesepahaman dengan Gereja. Pedoman-pedoman berikut hendaknya ditaati, supaya dapat mempunyai sikap benar yang harus kita pegang dalam Gereja Pejuang.”(352)

Johannes Gutenberg meluncurkan mesin cetak pada 1450. Dampak langsung bagi Gereja, lima abad yang lalu, sangat mencengangkan. Dimulai 31 Oktober 1517, ketika Martin Luther memaku 95 rumusan teologi sebagai protes terhadap Gereja Katolik Roma, di pintu sebuah gereja kampung di Jerman. Gereja Katolik menganggap remeh protes ‘pastor kampung’ ini. Tanpa sepengetahuan Luther, dan juga tidak diantisipasi oleh Gereja Katolik, 95 rumusan kritik tadi, berkat invensi Gutenberg, diperbanyak dan disebarkan ke seluruh pelosok Jerman. Lalu menyebar ke hampir seluruh Eropa. Gerakan Luther menuai panen melimpah, bukan melulu karena popularitasnya. Pendahulunya, dua reformator, John Wycliffe (1328-1384) di Inggris dan Jan Hus (1369- 1415) di Bohemia, juga memperoleh respon sedemikian gegap gempita. Namun perjuangan yang mereka lancarkan tidak seluas dampak pemberontakan Luther satu abad kemudian.

Revolusi Gutenberg adalah faktor eksternal yang ikut menentukan keberhasilan Luther. Luther lahir dan hidup di zaman yang tepat. Tanpa temuan Gutenberg, mungkin Luther menemui nasib yang sama dengan para pendahulunya. Sejarah mencatat bahwa, Gereja dianggap sebagai pihak yang paling merasakan dampak dari Revolusi Informasi ini.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

 

 

Bagikan :