# RENUNGAN 11 FEBRUARI

11 FEBRUARI

“Pengenaan Pancaindera. Dengan mata angan-angan melihat pribadi-pribadi. Merenungkan dan mengkontemplasikan sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya, keadaan di sekitar mereka dan mengambil buah dari yang kulihat. Dengan telinga, mendengarkan apa yang mereka katakan. Dan dengan refleksi atas diri sendiri mengambil buah daripadanya. Dengan pencium dan pencecap, membau dan mencecap kelembutan dan kemanisan Allah yang tak terhingga; Dengan peraba, menyentuh: misalnya memeluk dan mencium tempat-tempat di mana pribadi-pribadi itu berdiri dan duduk, dengan selalu mencoba mengambil buah daripadanya.” (121-125)

Gereja Katolik tidak perlu ikut berkompetisi dan berlomba membangun gedung atau melipatgandakan pengikut. Kompetisi sesungguhnya ialah, mendorong umat agar tertarik dan mendalami pengetahuan iman sakral dan memperbaiki kualitas hidup. Ini lebih mendesak untuk awam yang hadir di kancah hidup bermasyarakat sehari-hari. Umat didorong agar sadar dan bertanding merebut keterampilan-keterampilan sekular, seperti teknologi dan manajemen moderen. Pengetahuan dan keterampilan adalah modal dan nilai-tambah ketika berkiprah di tengah-tengah masyarakat.

Penguasaan pengetahuan dan teknologi yang tak terhindarkan adalah kunci, potongan besi kecil. Benda mungil ini mampu membuka pintu gerbang raksasa mahaberat. Pemegang kunci selalu mampu menjadi pemain utama. Mengacuhkan realita ini, orang Katolik hanya akan menjadi pemain cadangan yang diparkir dalam persimpangan berbagai nilai yang membingungkan dan hilir mudik kultur masyarakat.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

 

Bagikan :