
# RENUNGAN 15 FEBRUARI
15 FEBRUARI
“Kerendahan hati III. … asalkan sama artinya bagi kehormatan dan kemuliaan Allah yang Mahaagung, supaya dapat meneladan dan lebih menyerupai Kristus Tuhan kita dalam kenyataan, aku menghendaki, dan memilih kemiskinan bersama Kristus, yang miskin, melebihi kekayaan; penghinaan bersama Kristus yang dihina, melebihi penghormatan; aku memilih dianggap bodoh dan gila demi Kristus yang lebih dahulu dianggap begitu, daripada dianggap pandai dan bijaksana di dunia ini.” (167)
Gereja di Indonesia mestinya mengacu pada Gereja Perdana sebagai best practice. Setelah Yesus Sang Guru meninggal, para murid pergi keluar, belajar bahasa dan kultur baru, mewartakan Kabar Gembira Tuhan di luar komunitasnya. Semua murid Yesus tak ada yang terpaku pada masyarakat Yahudi. Semua itu diteladani oleh para misionaris multikulturalis seperti Matteo Ricci (1552-1610), Roberto de Nobili (1577-1656), Fransiskus Xaverius (1506-1552), hingga para misionaris yang datang ke Indonesia sejak dua abad lalu. Banyak di antara mereka yang belajar dengan tekun bahasa dan kebudayaan lokal Batak, Bali, Jawa, Sunda, Dayak, Papua, berbagai bahasa kultur lokal di NTT, dan sebagainya.
Hidup di tengah berbagai persimpangan itulah yang sedang terus dihadapi Gereja sebagai tantangan sekaligus peluang. Sebuah proses yang diwarnai banyak tegangan. Gereja terus dituntut untuk akrab dan menghayatinya secara rendah hati, tetapi kreatif.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Bagikan :