
# RENUNGAN 25 MARET
25 MARET
“Petunjuk tambahan.. Segera sesudah bangun tidur, membayangkan ke mana aku akan pergi dan untuk apa, melihat secara ringkas kontemplasi yang akan kulakukan, menurut misterinya. Berusaha, sewaktu bangun dan mengenakan pakaian, menimbulkan dalam hatiku rasa sedih dan susah oleh kesusahan dan sengsara Kristus Tuhan kita yang begitu besar.” (206a)
Seluruh ajaran sosial Gereja berfokus pada martabat manusia. Seluruh aktivitas ekonomi senantiasa memberikan implikasi pada moral. Itulah yang diyakini Paus Leo XIII ketika merumuskan hak-hak pekerja, ketika menulis Rerum Novarum (1891). Untuk itulah ia menyerukan keadilan sosial dan solidaritas. Pembelaan bagi kaum buruh tidak didasarkan pada anggapan bahwa mereka selalu benar. Kritik pada majikan bukan karena keyakinan bahwa mereka selalu menindas. Dengan sikap kritis ini, Gereja selalu menghindari kemungkinan lahirnya kekerasan baru.
Gereja tidak bermaksud melawan dan menyingkirkan apa lagi membenci mereka yang sering disebut sebagai majikan, pemilik modal atau nyonya-tuan rumah. Meski demikian, bisa dipahami jika Gereja cenderung berpihak pada mereka yang lemah, yaitu para buruh. Tanpa bantuan dan topangan pihak luar, para buruh tidak mampu keluar dari perangkap kemiskinan dan ketidakberdayaannya. Gereja tidak boleh bersikap netral. Sikap netral, tidak jarang, berarti membiarkan penindasan dan ketidakadilan terus berlangsung.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Bagikan :