
# RENUNGAN 30 APRIL
30 APRIL
“Pedoman Kesepahaman dengan Gereja. Kita harus lebih sedia untuk menyetujui dan memuji keputusan-keputusan serta perintah atasan-atasan kita dan juga cara bertindak mereka. Meskipun beberapa tindakan, yang sedang ataupun yang sudah diambilnya, tidak pantas dipuji, tetapi mengeritiknya dalam pidato di muka umum atau dalam percakapan dengan orang biasa, tentulah lebih menimbulkan gerutu dan kendala daripada membawa guna.” (362a)
Dalam liturgi, juga dalam perayaan-perayaan sakramen lainnya, ada bagian dan unsur yang pada dasarnya permanen. Inilah ruang sakral dan ilahi yang merupakan Tradisi (‘T’, bukan ‘t’) Kristiani di mana Gereja harus menjaga secara ketat. Tetapi ada bagian-bagian yang bisa diubah, bahkan wajib disesuaikan dengan berbagai kebudayaan lokal. Dalam perkataan Paus Yohanes Paulus II: “Keanekaragaman liturgi bisa menjadi kekayaan Gereja.Tetapi ia juga bisa memicu berbagai tegangan, kesalahpahaman, bahkan penyempalan”.
Keanekaragaman jangan sampai merusak persatuan, demikian Paus yang sama menuliskannya. Keanekaragaman dengan demikian harus menjadi perwujudan kesetiaan pada iman yang dihayati bersama. Kesetiaan pada sakramen yang adalah bukti bahwa Gereja didirikan oleh Kristus, serta kesetiaan pada hierarki.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Bagikan :