RENUNGAN # 3 MEI

3 MEI 

“Asas dan Dasar. Ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia, untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu manusia harus mempergunakannya, sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi, dan harus melepaskan diri dari barang- barang tersebut, sejauh itu merintangi dirinya.” (23,b)

Ada kecenderungan umum orang memahami ‘rohaniwan’ sebagai orang yang hidup melulu atas dasar roh. Tentu saja tidak keliru. Tetapi belum menjelaskan secara utuh. Jelas keliru, menganggap rohaniwan/wati otomatis memiliki status kesalehan lebih tinggi dari para non-rohaniwan. Logika bengkok ini kerap didasarkan pengandaian bahwa berdoa, refleksi atau aktivitas kerohanian lebih mulia dan saleh, dibanding tindakan dan perbuatan nyata. Tidak ada dasar yang meyakinkan, misalnya Dalai Lama, seorang rohaniwan, lebih suci hidupnya dibanding (misalnya) Muhammad Yunus yang menggerakkan kredit mikro untuk orang miskin di Bangladesh.

Belajar dari Muhammad Yunus atau Bill Gates, menjadi jelas bahwa yang sakral itu tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan yang sekular. Meski bisa dibedakan, aksi dan refleksi adalah dua perkara yang satu. Pergumulan seluruh hidup kita adalah menghayati paradoks surgawi dan duniawi, roh dan tubuh, keduanya bersamaan dalam satu tarikan nafas.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?

 

 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

Bagikan :