
# RENUNGAN 10 JUNI
10 JUNI
“Kontemplasi Pertama Penjelmaan. Membayangkan tempat dalam angan-angan. Di sini melihat luasnya permukaan bumi, di mana tinggal sekian banyak bangsa yang berbeda-beda. Kemudian melihat juga secara khusus rumah dan bilik Ratu kita, di kota Nazaret, di daerah Galilea. Mohon apa yang kukehendaki. Di sini, mohon pengertian yang mendalam tentang Tuhan yang telah menjadi manusia bagiku, agar lebih mencintai dan mengikuti-Nya lebih dekat.” (103-104)
Keberagaman agama bukanlah fakta sosial saja. Ia juga merupakan realitas rohani, demikian Paus Yohanes Paulus II. Ujaran ini bukan hal baru. Dalam Redemptor Hominis (1979), Paus mengutip Santo Yustinus, seorang Bapa Gereja abad kedua, yang melihat agama-agama lain sebagai tempat persemaian Sabda. Agama-agama lain adalah media di mana benih iman dan tanaman kebaikan yang masih muda hidup dan dijaga. Meski berbeda satu sama lain, semua pengikut agama bergerak menuju Bapa yang satu dan sama.
Perbedaan agama adalah karya Roh Allah yang seharusnya ditanggapi secara positip dan aktif bagi manusia yang masih terus berziarah menuju kehidupan abadi. Intisari dari pesan ini adalah, agar Gereja Katolik di Indonesia mengukir wajah Gereja di tengah-tengah masyarakat yang plural. Pesan Paus yang paling penting dan masih relevan untuk Gereja di Indonesia sekarang ini adalah pesan ‘keadilan dan perdamaian’.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Januari – Juni
Greg Soetomo, SJ
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com