
# RENUNGAN 19 JULI
19 JULI
“Kerendahan hati I. Syarat mutlak untuk memperoleh keselamatan kekal. Ini tercapai bila aku sudah menundukkan dan merendahkan diriku sedapat mungkin sampai dalam segala hal aku taat kepada hukum Allah Tuhan kita. Sekalipun aku diangkat jadi tuan segala ciptaan di dunia ini, sekalipun nyawaku sendiri terancam, tak akan terjadi aku sampai mempertimbangkan mau melanggar satu perintah yang diwajibkan atas dosa-berat, entah dari Allah, entah dari manusia datangnya.” (165)
Karakter Gereja Katolik yang inklusif itu sudah dikenal. Gereja tidak pernah menutup pintu untuk keanekaragaman bahasa, suku, bangsa, ideologi. Mereka diterima dengan tangan terbuka. Untuk mereka yang beragama dan berkepercayaan lain, Gereja menerima mereka sebagai saudara dalam satu peziarahan menuju Allah yang sama. Tamu asing akan diterima dan dijamu sebagai sahabat baru di rumah ini. Gereja menyediakan kondisi yang membuat orang beriman dari pelbagai suku bangsa dan bahasa menjadi kerasan untuk menghayati imannya.
Pastoral orang asing bukan cuma persoalan menyelenggarakan misa dalam bahasa Inggris (dan bahasa asing lainnya). Pastoral adalah penggembalaan. Maka ia menyentuh seluruh hidup itu sendiri. Keluwesan dan kelenturan budaya, bahasa, nilai-nilai sangat dibutuhkan. Itulah sikap inklusif dalam berpastoral.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember
Greg Soetomo, SJ
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com
Bagikan :