
RENUNGAN # 7 OKTOBER
7 OKTOBER
“Pedoman Pembedaan Roh-Roh I. Ciri khas dari roh buruk ialah menyesakkan, menyedihkan dan menghalang-halangi dengan alasan- alasan palsu, supaya orang tidak maju lebih lanjut. Ciri khas roh baik ialah memberi semangat dan kekuatan, hiburan, air mata, inspirasi serta ketenangan, membuat semuanya menjadi mudah dengan menyingkirkan segala halangan, supaya orang maju lebih lanjut dalam menjalankan kebaikan.” (315bc)
Arief Budiman, seorang intelektual aktivis, menyerukan ’golput’ (golongan putih) pada Pemilu 1971. Golput yang dipahami Arief waktu itu adalah sebuah pekikan moral. Ia dan kawan-kawannya menganggap Pemilu 1971 adalah sandiwara. Manipulasi ini nampak dalam peleburan partai, dengan persuasi halus, maupun intimidasi kekerasan, pemilih diarahkan coblos partai tertentu. Pemilu dibuat sebagai bedak penghias negara ini agar di mata dunia Indonesia dianggap negara demokratis. Arief menyerukan agar masyarakat boikot Pemilu ‘gadungan’ ini.
Fenomena ’malas nyoblos’ terasa kuat di kalangan umat Katolik. Namun ini bukan khas umat Katolik saja. Mereka mengatakan diri mereka ‘golput’. Sebagai contoh, Pilgub DKI Jakarta 2012 Putaran I, golput mencapai 36% lebih. Pilkada putaran pertama dimenangkan oleh golput. Tetapi benarkah ini yang disebut sebagai fenomena ’golput’? Sama sekali bukan. Mereka hanya ‘malas nyoblos’, kurang memiliki kepedulian moral politik.
BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?
--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember
Greg Soetomo, SJ
Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
komunitasputrision@yahoo.com
Cetakan pertama, April 2021
Bagikan :