RENUNGAN # 9 NOVEMBER

9 NOVEMBER

“Kontemplasi Pertama Penjelmaan. Mengingat-ingat ceritera yang harus kukontemplasikan. Di sini, ialah Ketiga Pribadi Ilahi memandang seluruh permukaan atau keliling bumi penuh dengan manusia… Mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang di permukaan bumi: bagaimana mereka bercakap-cakap yang satu dengan yang lain… Akhirnya mengadakan suatu percakapan, sambil memikirkan apa yang harus kukatakan kepada Ketiga Pribadi ilahi, atau kepada Sabda abadi yang telah menjelma atau kepada Bunda-Nya, Ratu kita. Memohon menurut apa yang kurasa dalam hatiku, untuk dapat lebih baik mengikuti dan meneladan Tuhan kita yang baru saja menjelma. Berdoa Bapa kami satu kali.” (102a, 107a, 109)

Menyegarkan kembali liturgi inkulturatif menjadi kesibukan umat. Banyak anak muda secara kreatif menggali kembali kekayaan dan kecerdasan lokal di hampir semua bidang. Tak mau silau akan gemerlap globalisasi yang sering menipu, mereka menggosok kembali setiap serpihan batu yang selama ini tertimbun menutupi sinarnya. Beberapa orang muda bekerja di bidang liturgi inkulturasi ini.

Terobosan inkulturatif ini tidak menggunakan metode yang sama dengan sekian dekade lalu. Seorang pemuda yang merantau dan bekerja sebagai seorang profesional di Singapura, ketika mudik ke desanya di Purwokerto, Jawa Tengah, menggunakan perspektif baru dalam memandang dan memahami tempat dan asal-usulnya. Praksis dan metode inkulturasi memang terus berkembang.

BUTIR-BUTIR ROHANIKU HARI INI?


 

--------------------
MENEMUKAN HIDUP BARU DALAM KRISTUS
Juli – Desember

Greg Soetomo, SJ

Penerbit:
Komunitas Awam Putri Sion
Nomer WA: +62 857 8019 0002
komunitasputrision@yahoo.com

Cetakan pertama, April 2021

Bagikan :